Keutamaan Bulan Ramadhan dan Puasa Ramadhan

Keutamaan Bulan Ramadhan dan Puasa Ramadhan

Pada pembahasan kali ini, kita akan mengkaji bersama mengenai keutamaan Ramadhan dan puasa di dalamnya. Semoga Allah selalu memberikan kita ilmu yang bermanfaat dan amal yang saleh.

Keutamaan Bulan Ramadhan

Ramadhan adalah Bulan Diturunkannya Al-Qur’an

Bulan Ramadhan adalah bulan yang mulia. Bulan ini dipilih  sebagai bulan untuk berpuasa dan pada bulan ini pula Al-Qur’an diturunkan. Sebagaimana Allah ta’ala berfirman,

شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآَنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ

“(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu.” (QS. Al Baqarah [2] : 185)

Ibnu Katsir rahimahullah tatkala menafsirkan ayat yang mulia ini mengatakan,”(Dalam ayat ini) Allah ta’ala memuji bulan puasa –yaitu bulan Ramadhan- dari bulan-bulan lainnya. Allah memuji demikian karena bulan ini telah Allah pilih sebagai bulan diturunkannya Al Qur’an dari bulan-bulan lainnya. Sebagaimana pula pada bulan Ramadhan ini Allah telah menurunkan kitab ilahiyah lainnya pada para Nabi ‘alaihimus salam.” (Tafsirul Qur’anil Adzim, I/501, Darut Thoybah)

Setan-setan Dibelenggu, Pintu-pintu Neraka Ditutup dan Pintu-pintu Surga Dibuka Ketika Ramadhan Tiba

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِذَا جَاءَ رَمَضَانُ فُتِّحَتْ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ النَّارِ وَصُفِّدَتِ الشَّيَاطِينُ

Apabila Ramadhan tiba, pintu surga dibuka, pintu neraka ditutup, dan setan pun dibelenggu.” (HR. Muslim)
Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahullah mengatakan,”Pintu-pintu surga dibuka pada bulan ini karena banyaknya amal saleh dikerjakan sekaligus untuk memotivasi umat islam untuk melakukan kebaikan. Pintu-pintu neraka ditutup karena sedikitnya maksiat yang dilakukan oleh orang yang beriman. Setan-setan diikat kemudian dibelenggu, tidak dibiarkan lepas seperti di bulan selain Ramadhan.” (Majalis Syahri Ramadhan, hal. 4, Wazarotul Suunil Islamiyyah)

Terdapat Malam yang Penuh Kemuliaan dan Keberkahan

Pada bulan Ramadhan terdapat suatu malam yang lebih baik dari seribu bulan yaitu lailatul qadar (malam kemuliaan). Pada malam inilah -yaitu 10 hari terakhir di bulan Ramadhan- saat diturunkannya Al Qur’anul Karim.
Allah ta’ala berfirman,

إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ – وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ – لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ

Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada lailatul qadar (malam kemuliaan). Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.” (QS. Al Qadr [97] : 1-3)

Dan Allah ta’ala juga berfirman,

إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةٍ مُبَارَكَةٍ إِنَّا كُنَّا مُنْذِرِينَ

Sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi dan sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan.” (QS. Ad Dukhan [44] : 3)

Ibnu Abbas, Qotadah dan  Mujahid mengatakan bahwa malam yang diberkahi tersebut adalah malam lailatul qadar. (Lihat Ruhul Ma’ani, 18/423, Syihabuddin Al Alusi)

Bulan Ramadhan adalah Salah Satu Waktu Dikabulkannya Doa

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِنَّ لِلّهِ فِى كُلِّ يَوْمٍ عِتْقَاءَ مِنَ النَّارِ فِى شَهْرِ رَمَضَانَ ,وَإِنَّ لِكُلِّ مُسْلِمٍ دَعْوَةً يَدْعُوْ بِهَا فَيَسْتَجِيْبُ لَهُ

Sesungguhnya Allah membebaskan beberapa orang dari api neraka pada setiap hari di bulan Ramadhan,dan setiap muslim apabila dia memanjatkan do’a maka pasti dikabulkan.” (HR. Al Bazaar sebagaimana dalam Mujma’ul Zawaid dan Al Haytsami mengatakan periwayatnya tsiqoh/terpercaya. Lihat Jami’ul Ahadits, Imam Suyuthi)

Keutamaan Puasa

1. Puasa adalah Perisai

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِنَّمَا الصِّيَامُ جُنَّةٌ يَسْتَجِنُّ بِهَا الْعَبْدُ مِنَ النَّارِ

Puasa adalah perisai yang dapat melindungi seorang hamba dari api neraka.” (HR. Ahmad dan Baihaqi, dihasankan oleh Syaikh Al Albani dalam Shohihul Jami’)

2. Orang yang Berpuasa akan Mendapatkan Pahala yang Tak Terhingga
3. Orang yang Berpuasa akan Mendapatkan Dua Kebahagiaan
4. Bau Mulut Orang yang Bepuasa Lebih Harum di Hadapan Allah daripada Bau Misik/Kasturi

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

قَالَ اللَّهُ : كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ لَهُ إِلاَّ الصِّيَامَ ، فَإِنَّهُ لِى ، وَأَنَا أَجْزِى بِهِ . وَالصِّيَامُ جُنَّةٌ ، وَإِذَا كَانَ يَوْمُ صَوْمِ أَحَدِكُمْ ، فَلاَ يَرْفُثْ وَلاَ يَصْخَبْ ، فَإِنْ سَابَّهُ أَحَدٌ ، أَوْ قَاتَلَهُ فَلْيَقُلْ إِنِّى امْرُؤٌ صَائِمٌ . وَالَّذِى نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ لَخُلُوفُ فَمِ الصَّائِمِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللَّهِ مِنْ رِيحِ الْمِسْكِ ، لِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ يَفْرَحُهُمَا إِذَا أَفْطَرَ فَرِحَ ، وَإِذَا لَقِىَ رَبَّهُ فَرِحَ بِصَوْمِهِ

“Allah berfirman,’Setiap amal anak Adam adalah untuknya kecuali puasa. Puasa tersebut adalah untuk-Ku dan Aku yang akan membalasnya. Puasa adalah perisai. Apabila salah seorang dari kalian berpuasa maka janganlah berkata kotor, jangan pula berteriak-teriak. Jika ada seseorang yang mencaci dan mengajak berkelahi maka katakanlah,’Saya sedang berpuasa’. Demi Dzat yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, sesungguhnya bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah pada hari kiamat daripada bau misk/kasturi. Dan bagi orang yang berpuasa ada dua kegembiraan, ketika berbuka mereka bergembira dengan bukanya dan ketika bertemu Allah mereka bergembira karena puasanya’. “ (HR. Bukhari dan Muslim)

5. Puasa akan Memberikan Syafaat bagi Orang yang Menjalankannya

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

الصِّيَامُ وَالْقُرْآنُ يَشْفَعَانِ لِلْعَبْدِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ يَقُولُ الصِّيَامُ أَىْ رَبِّ مَنَعْتُهُ الطَّعَامَ وَالشَّهَوَاتِ بِالنَّهَارِ فَشَفِّعْنِى فِيهِ. وَيَقُولُ الْقُرْآنُ مَنَعْتُهُ النَّوْمَ بِاللَّيْلِ فَشَفِّعْنِى فِيهِ. قَالَ فَيُشَفَّعَانِ

Puasa dan Al-Qur’an itu akan memberikan syafaat kepada seorang hamba pada hari kiamat nanti. Puasa akan berkata,’Wahai Tuhanku, saya telah menahannya dari makan dan nafsu syahwat, karenanya perkenankan aku untuk memberikan syafaat kepadanya’. Dan Al-Qur’an pula berkata,’Saya telah melarangnya dari tidur pada malam hari, karenanya perkenankan aku untuk memberi syafaat kepadanya.’ Beliau bersabda, ‘Maka syafaat keduanya diperkenankan.’” (HR. Ahmad, Hakim, Thabrani, periwayatnya shahih sebagaimana dikatakan oleh Al Haytsami dalam Mujma’ul Zawaid)

6. Orang yang Berpuasa akan Mendapatkan Pengampunan Dosa

Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

“Barangsiapa yang berpuasa di bulan Ramadhan karena iman dan mengharap pahala dari Allah maka dosanya di masa lalu pasti diampuni”. (HR. Bukhari dan Muslim)

7. Bagi Orang yang Berpuasa akan Disediakan Ar Rayyan

Sahl bin Sa’d radhiyallahu ‘anhu berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِنَّ فِى الْجَنَّةِ بَابًا يُقَالُ لَهُ الرَّيَّانُ ، يَدْخُلُ مِنْهُ الصَّائِمُونَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ ، لاَ يَدْخُلُ مِنْهُ أَحَدٌ غَيْرُهُمْ ، يُقَالُ أَيْنَ الصَّائِمُونَ فَيَقُومُونَ ، لاَ يَدْخُلُ مِنْهُ أَحَدٌ غَيْرُهُمْ ، فَإِذَا دَخَلُوا أُغْلِقَ ، فَلَمْ يَدْخُلْ مِنْهُ أَحَدٌ

“Sesungguhnya di surga ada sebuah pintu yang bernama  Ar-Royyaan. Pada hari kiamat orang-orang yang berpuasa akan masuk surga melalui pintu tersebut dan tidak ada seorang pun yang masuk melalui pintu tersebut kecuali mereka. Dikatakan kepada mereka,’Di mana orang-orang yang berpuasa?’ Maka orang-orang yang berpuasa pun berdiri dan tidak ada seorang pun yang masuk melalui pintu tersebut kecuali mereka. Jika mereka sudah masuk, pintu tersebut ditutup dan tidak ada lagi seorang pun yang masuk melalui pintu tersebut”. (HR. Bukhari dan Muslim)

Semoga pembahasan di atas dapat mendorong kita agar lebih bersemangat untuk mendapatkan keutamaan berpuasa di bulan Ramadhan dengan cara menghiasi hari-hari di bulan yang penuh berkah tersebut dengan amal saleh yang sesuai dengan tuntunan Allah dan Rasul-Nya yang mulia.

Alhamdulillahilladzi bi ni’matihi tatimmush sholihaat, wa shallallahu ‘ala nabiyyina Muhammad wa ‘ala alihi wa shohbihi wa sallam.

Maroji’: Shifat Shaum Nabi fi Ramadhan, Syaikh Salim Al Hilali & Syaikh Ali Hasan Al Halabi dengan sedikit tambahan
***

Dua Kebahagiaan Bagi Orang Yang Berpuasa

Dua Kebahagiaan Bagi Orang Yang Berpuasa

"Bagi orang yang melaksanakan puasa ada dua kebahagiaan; kebahagiaan ketika berbuka, dan kebahagiaan ketika bertemu dengan Rabbnya"

11061 1
Nikmat Puasa Kebahagiaan Orang Berpuasa Nikmat Berpuasa 2 Kebahagiaan Orang Berpuasa Hadits Kebahagiaan Orang Berpuasa
Dalam hadis qudsi Allah Ta’ala berfirman,
للصائم فرحتان، فرحة عند فطره، وفرحة عند لقاء ربه
Bagi orang yang melaksanakan puasa ada dua kebahagiaan; kebahagiaan ketika berbuka, dan kebahagiaan ketika bertemu dengan Rabbnya.(muttafaq ‘alaihi)
Hadits ini adalah satu dari sekian banyak hadis yang menerangkan tentang keutamaan ibadah puasa. Allah secara langsung menyatakan bahwa puasa dapat menerbitkan kebahagiaan pada hati orang-orang yang melaksanakannya. Beban saat berpuasa menahan segala keinginan syahwat kelak berakhir dengan berjuta kebaikan yang menyenangkan, baik di dunia, maupun di akhirat.

Meraih Kebahagiaan Dunia

Orang-orang yang berpuasa akan merasakan bahagia saat ia menyelesaikan ibadah puasa karena ia dapat melakukan kembali perkara-perkara yang dilarang saat ia berpuasa. Dan lebih dari itu, ia akan berbahagia karena kepuasaan batin yang dirasakannya saat ia dapat melaksanakan ibadah kepada Allah seraya mengharap pahala dari-Nya.
Kebahagiaan orang yang berpuasa tentu bukan bermakna bahwa ia tidak menyukai ibadah yang dilakukannya itu. Namun sebagaimana yang dikatakan tadi, kebahagiaan itu lahir dari kenikmatan yang ia rasakan saat ia diberikan kekuatan untuk melaksakan salah satu ibadah kepada Allah yang cukup berbeban. Kebahagiaan itu adalah tanda keimanan yang terpancang dalam hatinya, kesadaran yang dalam atas kebutuhannya terhadap ketaatan yang dapat mengangkat derajatnya di sisi Allah. Dan ini adalah hakikat kebahagian orang yang beriman.
Meraih kebahagiaan adalah cita-cita setiap manusia. Tidak ada manusia yang ingin bersedih, sengsara dan hidup dalam kegalauan. Siapa pun, akan berusaha mencari kebahagian itu, walaupun harus melalui kesengsaraan dan kesulitan terlebih dahulu.
Namun, dari seluruh manusia yang mengharapkan kebahagian itu, ternyata hanya sedikit sekali manusia yang menemukan kebahagiaan sejati. Kebanyakan manusia terjebak pada pusaran kebahagiaan palsu yang berujung pada kesengsaraan. Jika demikian, apakah kebahagiaan yang hakiki itu? Dalam porsi apa kita menempatkan rasa bahagia itu sehingga ia dapat dinamakan sebagai kebahagiaan yang sejati?
Dalam Alquran, Allah menyebut kata bahagia dalam dua segmen; pertama, kebahagiaan karena dunia. Dan kedua, kebahagiaan karena keutamaan dan rahmat Allah. Kebahagiaan karena dunia adalah kebahagiaan yang tercela. Maksudnya dunia yang melupakan keutamaan dan nikmat Allah. Hal ini ditunjukkan oleh firman Allah tentang Qarun (yang artinya),“Janganlah engkau berbahagia, sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbahagia.” (QS. Al Qashash [28]: 76)
Juga firman Allah tentang orang-orang yang diazab oleh-Nya, “Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kami pun membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka; sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong, maka ketika itu mereka terdiam berputus asa.” (QS. Al-An’am [6]: 44)
Adapun kebahagiaan karena keutamaan dan rahmat Allah adalah kebahagian yang terpuji, bahkan diperintahkan. Allah berfirman (yang artinya), “Katakanlah: “Dengan keutamaan Allah dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka bergembira. Keutamaan Allah dan rahmat-Nya itu adalah lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan.” (QS. Yunus [10]: 58)
Lalu, apakah yang dimaksud keutamaan dan rahmat Allah itu? Untuk mengetahuinya, kita harus melihat ayat sebelumnya. Yaitu firman Allah (yang artinya), “Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman.” (QS. Yunus [10]: 57)
Maka, ia adalah bahagia karena pelajaran dari Allah, yaitu perintah dan larangan Allah yang sarat hikmah dan kebaikan. Bahagia karena penyembuh bagi penyakit-penyakit hati dalam dada berupa kejahilan, kegelapan dan kesesatan. Bahagia karena petunjuk dan rahmat yang menjamin penjagaan. Bahagia karena Rasul-Nya, karena Alquran, karena sunnah, ilmu dan amal shaleh.
Inilah kebahagian yang hakiki. Kebahagiaan yang abadi sampai ke akhirat. Adapun bahagia karena dunia, ia adalah kebahagian yang sementara dan menuju kepada kehancuran.
Syaikhul Islam –rahimahullah– berkata,
إن في الدنيا جنة، من لم يدخلها لا يدخل جنة الآخرة
“Sesungguhnya di dunia terdapat surga, barangsiapa yang tidak memasukinya, ia tidak akan memasuki surga akhirat”.
Dan diantara kebahagian bagi ahli iman adalah datangnya bulan Ramadhan. Bulan rahmat dan keutamaan. Karena pada bulan ini Allah melipatgandakan pahala kebaikan, menjanjikan ampunan, menyempitkan jalan keburukan dan membuka selebar-lebarnya jalan amal shaleh yang menguntungkan. Maka berbahagialah dengan bulan agung ini. Isilah dengan memperbanyak kebaikan. Mudah-mudahan Allah memberkahi hidup kita.

Bahagia Saat Bertemu dengan Rabbul `Alamin

Sebagaimana mereka berbahagia di dunia dengan karunia dan keutamaan dari Allah, dengan iman dan amal shaleh, di akhirat pun mereka berbahagia ketika mereka mendapatkan pahala yang sangat besar saat bertemu dengan-Nya. Dan ini adalah kebahagian yang sangat besar di akhirat. Yaitu menghadap Allah dalam keadaan tidak takut terkena azab Allah yang sangat berat dan dimasukkan kepada surga-Nya; kenikmatan abadi yang tidak ada bandingannya di dunia ini.
Pertemuan dengan Allah adalah keniscayaan hidup yang diyakini oleh orang-orang yang beriman. Allah berfirman (yang artinya),
Wahai manusia, sesungguhnya engkau bekerja keras menuju Tuhanmu, maka engkau akan menemuinya.(QS. Al Insyiqaq [84]: 6)
Saat seluruh manusia bertemu dengan Allah, mereka terbagi menjadi dua golongan. Ada yang sengsara, dan ada yang berbahagia.
Dan diantara mereka ada yang sengsara dan (ada yang) bahagia” (QS. Hud: 105)
Orang-orang yang kelak menghadap Allah dengan membawa tauhid, iman, islam, ketaatan, amal shaleh dan hati yang selamat, ia akan mendapat kebahagiaan dan pahala yang tidak akan pernah putus.
Kecuali orang-orang yang beriman dan beramal shaleh, bagi mereka pahala yang tidak pernah terputus.”(QS. At-Tin [95]: 6)
Adapun orang-orang yang menghadap Allah dengan membawa kesyirikan, kekufuran, kemaksiatan dan dosa, maka ia akan mendapat kesengsaraan dan berarti telah merugikan dirinya sendiri.
Katakanlah: “Sesungguhnya orang-orang yang rugi ialah orang-orang yang merugikan diri mereka sendiri dan keluarganya pada hari kiamat”. ingatlah yang demikian itu adalah kerugian yang nyata. Bagi mereka lapisan-lapisan dari api di atas mereka dan di bawah merekapun lapisan-lapisan (dari api). Demikianlah Allah mempertakuti hamba-hamba-Nya dengan azab itu. Maka bertakwalah kepada-Ku Hai hamba-hamba-Ku.”(QS. Az Zumar [39]: 15-16)
Tidak hanya itu, orang-orang beriman kelak juga berbahagia saat melihat wajah Tuhannya. Dan ini adalah kenikmatan tertinggi di akhirat. Wajah mereka berseri-seri melihat kepada Tuhannya.
Wajah-wajah (orang-orang mukmin) pada hari itu berseri-seri. Kepada Tuhannyalah mereka Melihat.”(QS. Al Qiyamah [75]: 22-23)
Mudah-mudahan dengan keberkahan ibadah puasa Ramadhan tahun ini kita dapat meraih kebahagian yang hakiki, kebahagian hidup dalam ketaatan kepada Allah di dunia, begitu juga kebahagian abadi di akhirat saat bertemu dengan Rabbul ‘aalamin. Amin.
Wallahu a’lam wa shallallahu ‘alaa nabiyyinaa Muhammad
Subang, 7 Ramadhan 1433 H

Hari baik untuk Menikah

Hari Baik Untuk Menikah Menurut Islam

WEBIslami.com – Hari baik untuk menikah selalu termasuk di dalam hal utama yang masuk dalam perencanaan dan persiapan pernikahan. Seperti apa Bulan Apa Yang Baik Untuk Menikah Menurut Islam?
Hari baik untuk menikah banyak dicari oleh para orang tua untuk kelancaran dan hal baik yang akan terjadi di masa depan. Kita sebagai Penganut agama Islam yang ta’at terkait pernikahan, harus mencari tanggal dan hari baik untuk menikah. Sebab pernikahan merupakan suatu acara sakral demi menghindari segala hal buruk atau hal-hal yang tidak kita inginkan. Ini tentu sangat berbeda dari orang Jawa yang lebih ke titen, Muslim yang ta’at tentu menggunakan hadits untuk menentukan tanggal, hari dan bulan pernikahan. Menikah di bulan, hari dan tanggal yang baik dipercaya bakal membawa banyak kebaikan juga bagi pasangan suami dan istri serta kedua keluarga, jadi itulah kepentingan dari mencari hari baik.

Hari Baik untuk Menikah dalam Pandangan Islam

Sebenarnya semua hari itu baik selama tidak ditemukan adanya larangan dalam syariat, jadi mau kapan saja mengadakan hajatan, semua tanggal dan hari itu baik. Kecuali memang ada dalilnya, Dalam Hukum Islam, kita dilarang keras untuk menghukumi tanggal atau hari sial. Kabar baiknya, tidak ada satu dalil yang dijumpai tentang tanggal atau hari sial yang memang perlu dijauhi untuk mengadakan suatu acara sakral atau hajatan lainnya.
Banyak orang memilih hari atau tanggal tertentu karena menganggapnya paling baik, sedangkan ada hari dan tanggal yang mereka anggap sebagai hari sial, hal ini sebaiknya dijauhi. Seperti yang disabdakan oleh Rasulullah bahwa hal menganggap suatu hari adalah hari atau tanggal sial maka itu disebut sebagai sebuah kesyirikan. Satu contoh yang bisa diambil tentang thiyaroh yang syirik adalah keyakinan sial akan bulan suro atau Muharam oleh masyarakat Jawa, khususnya orang Yogyakarta. Banyak yang akan menjauhi bulan suro saat mencari hari baik untuk menikah. Mereka berpantang untuk mengadakan hajatan dalam bentuk apapun karena ada anggapan bulan suro bisa mendatangkan celaka yang padahal menurut Rasulullah SAW adalah sebuah hal syirik.
Rasulullah SAW bersabda,
الطِّيَرَةُ شِرْكٌ، الطِّيَرَةُ شِرْكٌ، ثَلَاثًا
“Thiyarah itu syirik…, Thiyarah itu syirik…, (diulang 3 kali)” (HR. Ahmad, Abu Daud, Ibn Majah, dan yang lainnya. Syuaib Al-Arnauth mengatakan, Sanadnya shahih).
Namun untuk masalah bulan baik yang bisa dipertimbangkan ketika akan menikah menurut Islam adalah bulan Syawal. Selain bulan Syawal, Hari Baik Untuk Menikah Menurut Islam adalah pada bulan Ramadhan. Disebutkan dalam sebuah riwayat bahwa Rasulullah dan istrinya menikah tepat di bulan Syawal dan di bulan yang sama jugalah mereka memasuki nikah. Disunnahkan juga oleh Sayyidah ‘Aissyah bahwa bulan syawal merupakan bulan baik untuk pernikahan, sedangkan Rasulullah sendiri menyatakan bahwa bulan Ramadhan hari baik untuk menikah menurut Islam.
Hal ini sebagaimana yang dikisahkan oleh Aisyah RA;
تزوجني رسول الله صلى الله عليه و سلم في شوال وبنى بي في شوال فأي نساء رسول الله صلى الله عليه و سلم كان أحظى عنده منى ؟ قال وكانت عائشة تستحب أن تدخل نساءها في شوال
“Rasulullah SAW menikahiku pada bulan Syawal dan mengadakan malam pertama dengan aku di bulan Syawal. Manakah istri beliau yang lebih mendapatkan perhatian selain aku?” Salah seorang perawi mengatakan, “Aisyah menyukai jikalau suami melakukan malam pertama di bulan Syawal.” (HR. Muslim, An-Nasa’i, dan yang lain)

Hari Baik Untuk Menikah Menurut Adat Suku Jawa

Menurut Jami’us Shaghir, hari Rabu adalah hari yang kalau dihitung termasuk kurang baik untuk melaksanakan pernikahan atau hajatan lain. Hari Sabtu pun juga sebaiknya dihindari karena hari tersebut dianggap hari besarnya orang Yahudi. Lalu, bagi orang Jawa, hendaknya berwaspada terhadap pitungan dan weton karena dianggap sebagai ramalan.
Berikut penjelasan mengenai hari tidak baik dalam bulan hijriah menurut masyarakat Jawa.
Bulan HijriahTanggal
Bulan sura6, 11 dan 18
Bulan sapar1, 10, dan 20
Bulan mulud1, 8, 10, 15, dan 20
Bulan bakda mulud10, 12, 20, dan 28
Bulan jumaidil awal1, 10, 11, dan 28
Bulan jumaidil akhir10, 14, dan 18
Bulan rajeb2, 13, 14, 18 dan 27
Bulan ruwah4, 12, 13, 26 dan 28
Bulan pasa7, 9, 20 dan 24
Bulan syawal2, 10 dan 20
Bulan dulkaidah2, 9, 13, 22 dan 28
Bulan besar6, 10, 12 dan 20
Tidak disarankan untuk meyakini hal-hal yang berbau ramalan karena takdir dan nasib seseorang tidak ada hubungannya sama sekali dengan bulan jodoh, tanggal nikah, weton dan lain-lainnya. Rasulullah SAW sendiri sudah bersabda bahwa siapa yang datang ke peramal dan menanyakan hal-hal yang berhubungan tentang masa depan, nasib dan sebagainya, sholat orang tersebut selama 40 hari tidak akan diterima.
Nabi Muhammad SAW bersabda,
مَنْ أَتَى عَرَّافًا فَسَأَلَهُ عَنْ شَيْءٍ، لَمْ تُقْبَلْ لَهُ صَلَاةٌ أَرْبَعِينَ لَيْلَةً
“Barang Siapa yang mendatangi peramal, kemudian bertanya tentang sesuatu hal, maka shalatnya tidak akan diterima selama 40 hari.” (HR. Ahmad, Muslim)
Tidak ada salahnya untuk senantiasa bersikap optimis karena pada dasarnya tanggal kapanpun itu dianggap baik. Daripada menebak-nebak apalagi datang ke peramal, bertawakkal-lah kepada Allah SWT dan meminta perlindungan serta berkah supaya pernikahan dilancarkan dan keluarga damai dan sejahtera. Meski banyak pro dan kontra tentang hari baik pernikahan, untuk lebih aman dan jelasnya lihat langsung pada hadits dalam menentukan hari baik untuk menikah.

Inilah Nama-Nama Bulan dalam Kalender Islam Beserta Artinya

Inilah Nama-Nama Bulan dalam Kalender Islam Beserta Artinya

Dalam Website resmi Taqwim Ummul Quro, kalender hijriyyah resmi yang digunakan di Arab Saudi, disebutkan bahwa arti nama-nama bulan hijriyyah sebagai berikut:
1. Muharrom (محرم الحرام)
Ini adalah bulan pertama dalam kelender Islam, dan Muharram termasuk dalam bulan-bulan suci. Dinamakan Muharram karena orang Arab mengharamkan berperang di bulan ini.
2. Shofar (ﺻﻔﺮ)
Dinamakan dengan Shofar karena perkampungan Arab Shifr (kosng) dari penduduk, karena mereka keluar untuk perang. Ada yang mengatakan bahwa dinamakan dengan Shofar karena dulunya bangsa Arab memerangi berbagai kabilah sehingga kabilah yang mereka perangi menjadi Shifr (kosong) dari harta benda.
3. Robi’ul Awwal (ﺭﺑﻴﻊ ﺍﻷﻭﻝ)
Dinamakan demikian karena saat penamaan bulan ini bertepatan dengan musim semi.
4. Robi’uts Tsani/Akhir (ﺭﺑﻴﻊ ﺍﻷﺧﻴﺮ / ﺭﺑﻴﻊ ﺍﻟﺜﺎﻧﻲ)
Dinamakan demikian karena bangsa Arab saat itu menggembalakan hewan ternak mereka pada rerumputan. Dan ada yang mengatakan bahwa dinamakan demikian karena bulan ini bertepatan dengan musim semi.
5. Jumadil Ula (جمادى الأولى)
Sebelum masa Islam dinamakan jumadi khomsah. Dinamakan Jumada karena saat penamaan bulan ini jatuh pada musim dingin, dimana air jumud (membeku)
6. Jumadil Akhiroh/Tsaniyah (جمادى الآخرة / ﺟﻤاﺪى ﺍﻟﺜﺎﻧﻲة)
Sebelum masa Islam dinamakan jumadi sittah. Dinamakan demikian karena saat penamaan bulan ini jatuh pada musim dingin juga
7. Rojab (ﺭﺟﺐ)
Rajab termasuk dalam bulan-bulan suci. Dinamakan bulan Rojab karena bangsa Arab melepaskan tombak dari besi tajamnya untuk menahan diri dari peperangan. Dikatakan: Rojab adalah menahan diri dari peperangan.
8. Sya’ban (ﺷﻌﺒاﻦ)
Dinamakan demikian karena bangsa Arab saat itu berpencar ke berbagai tempat untuk mencari air.
9. Romadhon (ﺭﻣﻀاﻦ)
Ini adalah bulan puasa bagi umat Islam. Dinamakan demikian karena panas ramdh mencapai puncaknya dan saat penamaan jatuh pada musim panas.Dimana periode ini disebut panas yang parah.
10. Syawwal (ﺷﻮﺍﻝ)
Di bulan inilah saat Idul Fitri. Dinamakan demikian karena saat itu unta betina kekurangan air susu.
11. Dzulqo’dah (ﺫﻭ ﺍﻟﻘﻌﺪة)
Bulan ini termasuk dalam bulan-bulan suci. Dinamakan demikian karena bangsa Arab duduk dan tidak berangkat untuk perang, karena bulan ini termasuk bulan haram yang tidak boleh perang.
12. Dzulhijjah (ﺫﻭ ﺍﻟﺤﺠة)
Di dalamnya terdapat musim haji dan Idul Adha. Bulan ini termasuk dalam bulan-bulan suci. Dinamakan demikian karena bangsa Arab melaksanakan ibadah haji di bulan ini.
ummulqura.org.sa

makanan halal di luar negeri

Makanan Halal di Luar Negeri June 4, 2015 davincka@gmail.com Makanan Halal di Luar Negeri, Mungkinkah? Mungkin bangeeeetttt hehehe. Ini karena sering menghangat diskusi soal makanan halal saat jalan-jalan ke luar negeri. Soal bagaimana konsumsi makanan saat bepergian ke luar negeri. Terutama ke negara-negara mayoritas non muslim. Sebagian langsung berpendapat, “Kan emergency. Bolehlah makan apa saja asal tidak ada b*b*nya.” halal sign Seharusnya sih, ya, definisi makanan halal itu tidak bisa dibilang “tergantung mazhab”. Karena ketentuannya langsung ada dalam alquran, dalam ayat-ayat yang sifatnya sangat eksplisit :). Panduan utamanya maksudnya. Kalau yang printilan memang rupa-rupa pendapat yang ada hehehe. Soal daging, jelas dan terang. Kehalalan daging tidak hanya semata-mata, “Asal bukan daging babi, bismillah saja” :D. Dalam ayat-ayatnya, daging yang dimakan harus disembelih secara “benar”. Karena memang bermukim di luar negeri, kalau mau jalan-jalan ke luar kota, ya saya pribadi lebih prefer bawa bekal sendiri ^_^. Entah nasi goreng, mie goreng, kentang panggang, roti isi, atau apalah :D. Tapi bagaimana kalau 100% turis yang kebetulan jalan-jalan ke luar negeri? Jangan menggampang-gampangkan situasi emergency lah :D. Kalau daratan Eropa, hampir tidak ada masalah setahu saya. Di masjid tempat suami sering numpang salat, pernah kedatangan ulama dari Dublin yang kebetulan “mengurusi” masalah sertifikasi halal di ranah Eropa. Bagi pemukim muslim di Eropa, apalagi di negara-negara selevel Belanda atau Jerman, hampir pasti dapat menemukan gerai/penjual daging halal ^_^. Di Irlandia sini saja, di kota yang penduduknya hanya 20 ribu orang ini, gerai daging halal sampai ada 2 lho! Baru saja dekat City Center buka satu toko baru. Horeeeee, enggak perlu jalan jauh-jauh sejauh 2 km untuk ke toko satunya lagi :p. No excuse to consume non halal meat, unless you want it to ;). Daging kosher yang umum dikonsumsi oleh orang Yahudi juga tergolong HALAL ^_^. Bukan kata saya. Berdasarkan kesepakatan ulama Eropa, kata si Pak Ustaz tadi :D. Bukan konspirasi lho, ya, hihihihi :p. Vegetarian menu/food juga halal, insya Allah :). Nah, ini penolong banget. Saat saya ke London tempo hari, gerai makanan halal enggak sinkron dengan rute jalan-jalan kami, jadi kami makan di tempat makan sedapatnya saja. Boleh enggak makan di Pizza Hut? Boleh, insya Allah. Tapi hanya boleh memesan vegetarian menu. Di Eropa, penanda vegetarian food itu sudah sangat lazim digunakan. Biasanya pakai tanda (v). Vegetarian menu itu include keju-kejuan dan telur, tidak melulu daging saja. Buat saya yang memang FCer, malah enak banget hihihihi. Halal Butcher, London Road (gambar : geograph.org.uk) Halal Butcher, London Road (gambar : geograph.org.uk) Kalau kata Pak Ustaz, pengusaha makanan di Eropa (yang berlisensi resmi) cukup terpercaya. Karena mereka bisa dituntut oleh kaum vegan kalau berani-berani ‘bandel’ memasang bandrol (v) tapi ternyata masakannya mengandung unsur hewani (di luar susu dan semua turunannya + telur). Penegakan hukumnya terpercaya ;). Jadi, untuk Eropa, saya belum bisa menerima argumen soal penetapan “terpaksa/darurat/emergency” jadi boleh mengkonsumsi “daging apa saja selain b*b* asal baca bismillah” :p. Mari pindah kawasan :D. Saya ceritakan sedikit pengalaman suami yang sering traveling ke luar negeri sampai lebih dari sebulan. Pas ke Turki mah bebas merdeka yak hihihi. Tapi sempat galau pas ke Santiago, ibukota Chile. Alhamdulillah, suami saya memang tidak rewel. Sejak tahun lalu pun sudah saya perjuangkan ini satu rumah biar akrab dengan sayur-sayuran dan teman-temannya :D. Suami juga orangnya mau masak sendiri, hanya kalau tidak ada bininya! Hahaha. Kalau ada saya mah, jangan harap dia mau! :p. Di Chile, gerai daging halal nyaris tidak ada. Lingkungan pergaulan orang Indonesia “di sana” juga ternyata tidak begitu peduli dengan gini-ginian. Bingung mencari penjual daging halal. Akhirnya suami saya memilih makan telur dan seafood selama di sana. Takjub juga dengan semangat juangnya hehehe. Mengingat suami saya lidahnya Minang abis ya Kakaaaaa. Enggak ketemu daging sapi/kambing seminggu, dia bisa cranky kalau di rumah, “Mamaaaaaaa, bikinin daging!” :v :v :v. Kalau skype-an pas dia lagi jauh, ribut banget minta resep ini itu. Setengah mati diajarin, ujung-ujungnya, “Susah ah, ditumis-tumis lagi ajah.” :v :v :v. Saat ke Tiongkok, yang kata orang susah mencari makanan halal, ternyata tidak benar juga. Suami saya sempat assignment ke Kota Wuxi. Ini tergolong bukan kota besar lho di sana. Tapi gerai makanan halal terbilang banyak ^_^. Mana menunya cocok, ya, dengan lidah Asia kita :D. Setidaknya kalau susah menemukan resto makanan halal, jangan langsung ‘pasrah’. Hindari sebisa mungkin. Menu vegetarian memang tidak terlalu “lazim” di Tiongkok. Ini juga pengalaman saya pas ke China Town di London. Mereka nangkepnya vegetarian menu itu yang ada sayurnya. Bingung kan pas ditawarin susunan menu, paling atas itu ada tulisan “Pork Pak Choy” hahaha. Tapi tenang, di China Town-London, juga di setiap restonya mencantumkan tanda (v) untuk menu-menu vegetariannya. Tidak 100% mereka patuh, sih. Maklum, ya, bumbu-bumbu khas menu oriental memang agak-agak “mencurigakan”. Tapi ingat, kita sudah mengikuti petunjuk “alim ulama” di tempat yang bersangkutan ^_^. Jangan meribetkan diri sendiri. Vegetarian food can be yummy :D (gambar : indanang.com) Vegetarian food can be yummy 😀 (gambar : indanang.com) Balik ke wilayah-wilayah Asia Timur Jauh seperti Tiongkok, Jepang, Taiwan, Korsel dll. Paling aman ya memang masak sendiri. Tapi kalau jalan-jalan cuma seminggu masa iya waktu habis di dapur doang hihihi. Next step, usahakan mencari menu vegetarian ^_^. Atau menu-menu seafood, yang walau belum pasti kehalalannya, ya tetap lebih baik. Daripada cari gampang dengan mengkonsumsi makanan berdaging non seafood yang sudah kita pastikan TIDAK HALAL :). “Ah, saya kan enggak suka sayur. Alergi seafood pula.” –> jangan jalan-jalan ke tempat yang susah cari makanan halal yang ada dagingnya kalau gitu! Which is kota-kota besar di Jepang pun sudah tidak sulit mencari gerai makanan halal. Jadi, alasan ini harusnya mental dengan sendirinya :p. “Lho? Saya rezekinya di negara itu. Di sana susah atau hampir enggak mungkin, jadi gimana, dong?” Bumi Allah ini, kan, sangat luas :D. Jangan gampang loyo gitu dong, Kakaaaaa ^_^. Pertimbangkanlah baik-baik ke mana kaki akan melangkah :). Lagian balik lagi ke atas, di Amerika Serikat-Eropa-Australia-Jepang-Korsel-Tiongkok, makanan halal atau vegetarian food bukan barang langka. Kalau ke Timur Tengah mah, enggak usah ditanya hehehe. Tidak sedikit belahan wilayah Afrika juga mayoritas sudah muslim. No excuse :p. Di Amerika Latin memang tergolong sulit. Jadi, pastikan kalian sudah siap dengan resiko soal makanan manakala hendak merantau ke wilayah itu :). Jangan mempersekutukan “perintah Tuhan” hanya gara-gara alasan rezeki. Yang memberi rezeki adalah Dia semata kok. Kenapa harus ragu? :). Kalau alasan lainnya seperti dagingnya tidak segar, harganya lebih mahal daripada harga daging di supermarket biasa, ya itu sih sudah urusan masing-masing saja, ya, hehehe. Saya menulis ini bukan untuk mengancam-ancam. Hanya mencoba meluruskan. Ternyata tidak sedikit yang menganggap situasi liburan/jalan-jalan/bermukim di luar negeri (yang mayoritas bukan muslim) sebagai “keadaan darurat/emergency” jadi boleh makan apa saja asal bukan b*b*. Tidak begitu, kok, kenyataannya ;). Latin food, (gambar : nycfoodguy.com) Latin food, (gambar : nycfoodguy.com) Kemarin sih sudah disindir, disuruh beli hewan hidup dan disembelih sendiri saja katanya hehehe. Lah, saya sih tidak ekstrim. Toh, tidak perlu sebegitunya kok ;). Pilihan lain sudah saya jelaskan detail yang tidak mengharuskan kita . Secara kesehatan pun, dalam ‘pola makan’ yang saya anut, protein hewani itu tidak harus dikonsumsi tiap hari. Di atas usia 30 tahun, malah seharusnya makin dikurangi. Urusan lidah cocok apa tidak? Sangat tidak relevan :p. Hikmah makanan halal itu sebenarnya tidak hanya sekadar menguji kesabaran dan konsistensi kita di situasi-situasi tertentu. Tapi secara kesehatan, tidak sedikit penemuan ilmiah terkait metode penyembelihan hewan yang disarankan dalam alquran. Tuhan sih tidak ada urusan kita mau makan apa dan bagaimana. Semua untuk kebaikan diri sendiri juga ^_^. Kalau pun masih sulit dicerna pakai akal biasa dan dianggap “mengada-ada”, benteng terakhir ya tinggal iman saja :D. Tertera jelas dan tanpa sela untuk berdalih dalam kitab suci. Levelnya sudah paling tinggi. Kalau hadis masih bisa “digoyang-goyang”, ada tingkatannya. Tapi urusan makanan halal ini sifatnya sudah final :D. Apa saya tidak pernah mengkonsumsi daging tidak halal selama di sini? Mungkin pernah :). Karena saya, kalau diundang ke rumah teman, ada acara kumpul ramai-ramai, tidak suka dan tidak akan meributkan apakah makanannya halal atau tidak. Untuk saya, menjaga perasaan tuan rumah dan teman-teman lain lebih penting daripada meributkan makanannya halal atau tidak ;). Jangan salah, di sini pun, tidak semua muslim mengkonsumsi daging berlabel halal ;). Prinsip saya yang tidak kalah pentingnya dengan masalah makanan halal adalah soal “Islam, membungkus kebenaran dengan kebaikan.” Kebaikan itu letaknya lebih tinggi. Tidak menyakiti hati orang lain apalagi yang sudah susah payah mengundang kita bahkan memasak sendiri untuk kita itu tingkatannya lebih utama buat saya ;). Tapi itu benar-benar jarang kejadian :D. Jadi sudah dipertimbangkan frekuensinya. Kalau di luar itu, baik sehari-hari di rumah, maupun lagi piknik ke mana saja, tetap harus disiplin, dong, ya ;).

Kisah pesatnya penyebaran Islam di Eropa dan Amerika

Kisah pesatnya penyebaran Islam di Eropa dan Amerika

Kamis, 2 April 2015 07:09

islam di amerika. ©thehayride.com
Merdeka.com - Umat Islam terus menjadi sasaran kecurigaan atas aksi terorisme di dunia. Kecurigaan berkembang menjadi kebencian. Di beberapa negara, utamanya di Eropa dan Amerika Serikat, perlakuan diskriminatif masih dirasakan pengikut Nabi Muhammad ini.

Di Eropa, kebencian ini terekam dalam jajak pendapat yang dirilis pada April 2010 lalu. Jajak pendapat tersebut menunjukkan bahwa 54 persen dari masyarakat Austria menganggap bahwa Islam adalah ancaman bagi gaya hidup Barat yang damai. 

Dilihat dari sisi demokrasi, kebebasan dan toleransi, sebanyak 71 persen dari mereka berpendapat bahwa Islam tidak sesuai dengan konsep Barat tentang demokrasi, kebebasan dan toleransi. Sementara dari sisi hidup kolektif, sebanyak 72 persen beranggapan bahwa muslim di Austria tidak mengikuti aturan hidup kolektif.

Di Swiss, sebanyak 57 persen menolak pembangunan menara masjid, dan di Inggris 53 persen menganggap bahwa Islam adalah bahaya itu sendiri.

Survei lainnya menyebutkan bahwa empat dari 10 orang Perancis dan Jerman melihat muslim yang tinggal di negara mereka sebagai ancaman. Demikian hasil jajak pendapat yang diterbitkan oleh Surat kabar Prancis, Le Monde. 

Sementara itu di Amerika Serikat, survei yang dilakukan perusahaan asal AS Rasmussen, mendapati bahwa warga Negeri Paman Sam menilai Islam sebagai agama yang paling menganjurkan kekerasan dibanding agama lain.

Surat kabar the Washington Times melaporkan, Selasa (13/1), sebanyak 52 persen responden dalam jajak pendapat itu mengatakan praktik agama Islam saat ini mendorong orang berbuat kekerasan. Sedangkan 28 persen menyatakan bukan itu masalahnya dan 20 persen sisanya abstain.

Survei melalui telepon itu juga menyatakan sebanyak 64 persen responden berpendapat saat ini memang tengah terjadi konflik global antara peradaban Barat dan Islam. Sebanyak 19 persen tidak setuju dan 17 persen lagi tidak yakin.

Sekitar tiga per empat warga yang disurvei atau 75 persen responden mengatakan para ulama harus mendorong pemahaman yang lebih menekankan perdamaian.

Sementara itu hanya 24 persen responden meyakini tindakan penyerang Charlie Hebdo yang membunuh 12 orang karena kartun nabi itu mencerminkan Islam yang sebenarnya.

Sebanyak 16 persen responden juga menyatakan Taliban di Afganistan yang membantai 130 siswa di Pakistan mewakili Islam yang sebenarnya. Sedangkan yang menilai kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) sebagai Islam yang sebenarnya hanya 27 persen responden.

Dengan kata lain, sesungguhnya jajak pendapat itu memperlihatkan sekitar tiga per empat warga Amerika tidak paham seperti apa Islam yang sebenarnya atau bagaimana sejarah Islam sesungguhnya. Bisa juga dikatakan, kebanyakan orang Amerika saat ini tidak bisa menilai Islam secara objektif.

Kebencian terhadap Islam sudah muncul sejak berabad-abad lampau. Terlepas dari latar belakang penyebab kebencian tersebut, nyatanya Islam merupakan agama yang paling cepat perkembangannya di Eropa dan Amerika.

Sejak menyebarnya Islam ke Eropa pada abad ke-7 Masehi melalui Andalusia (Spanyol) oleh pasukan Thariq bin Ziyad, panglima tentara dari Dinasti Bani Umayyah, benua putih dan biru itu seakan menjadi lahan subur penyebaran dakwah dan syiar Islam.

Hasil studi yang dirilis akhir tahun lalu menemukan bahwa Eropa memiliki sedikitnya 38 juta muslim atau sebesar lima persen dari total populasi benua tersebut. Muslim di Eropa sebagian besar terkonsentrasi di Eropa Tengah dan Timur. Sementara itu, Rusia memiliki lebih dari 16 juta penduduk muslim, angka ini merupakan yang terbesar di Eropa. Sedangkan penduduk muslim di Jerman sebanyak 4,5 juta, Prancis sebanyak 3,5 juta jiwa, Inggris sekitar 2 juta orang, dan Italia sebanyak 1,3 juta jiwa.

Sisanya tersebar di beberapa negara Eropa lainnya seperti Portugal, Swedia, Belanda, Swiss, Belgia, dan lainnya. Jumlah ini diperkirakan masih akan terus bertambah. Sebuah hasil studi di Rusia menyebutkan, jumlah pemeluk Islam di negara Beruang Merah tersebut mencapai 25 juta jiwa dari total populasi yang mencapai 145 juta jiwa.

Sementara itu, kelompok pencari fakta asal Amerika, Pew Research Center mendapati bahwa dalam 30 tahun terakhir, jumlah penduduk muslimin di seluruh dunia telah meningkat pesat. Data statistik menunjukkan, pada tahun 1973 penduduk Muslim dunia sekitar 500 juta jiwa. Namun, saat ini jumlahnya naik sekitar 300 persen menjadi 1,57 miliar jiwa. Tercatat, satu dari empat penduduk dunia beragama Islam.

Studi tersebut mengatakan bahwa hampir 46 juta Muslim berada di benua Amerika. Di negara super power, Amerika Serikat, agama Islam dipeluk oleh sekitar 2,5 juta orang. Sementara itu, di Kanada jumlah pemeluk Islam mencapai 700 ribu orang. Tak jauh berbeda dengan Argentina. Umat Islam di negara Tango itu mencapai 800 ribu orang, dan merupakan pemeluk Islam terbesar di Amerika Selatan. Sementara itu, di Suriname, pemeluk Islam mencapai 16 persen dari total penduduknya, dan menjadi populasi Muslim terbesar di benua Amerika.

Pesatnya penyebaran Islam di Eropa dan Amerika ini muncul terutama setelah serangan terhadap World Trade Center (WTC) pada tanggal 11 September 2001 silam. Ketertarikan secara alamiah clan rasa ingin tahu yang mendalam telah mendorong peningkatan jumlah warga dunia yang berpaling kepada Islam.

Hal ini diakui oleh Imam besar Islamic Centre of New York, Shamsi Ali. Menurutnya, perkembangan Islam di AS semakin pesat setelah kejadian tersebut. Ali menyebut, kejadian 11 September 2001 merupakan momentum perkembangan Islam di Amerika.

"Kesalahpahaman terhadap Islam kan sudah lama. (11/9) Itu titik balik. Saya melihat justru itu titik baliknya, karena Islam di ekspose kan, dan Islam itu walau diekspos secara negatif kepada orang Amerika, ternyata dengan karakter ingin tahunya mereka, mereka mencari dan ketika mereka mencari mereka menemukan Islam yang sesungguhnya," ujar Ali kepada merdeka.com

Ali memaparkan, sebelum 11 September 2001, pemeluk Islam di AS adalah imigran dan pekerja biasa yang datang dari Indonesia atau negara-negara lain yang mayoritas penduduknya memeluk Islam. Setelah 11 September 2001, lanjut Ali, banyak kalangan intelektual serta profesional muda yang memutuskan untuk memeluk Islam.

"Artinya jumlahnya bertambah, kualitasnya juga semakin kokoh, semakin kuat," ujar Ali.

Salah satu profesional muda yang pada akhirnya memutuskan untuk memeluk Islam adalah George Green. Green sebelumnya dikenal sebagai manajer tur artis-artis hip hop kenamaan dunia seperti Jay-Z dan Kanye West. 

Selama lima tahun Green mempelajari Islam setelah mendengar suara azan saat bertandang ke Dubai bersama rapper ternama yang juga seorang muslim, Akon pada tahun 2006. "Tahun 2011 saya memutuskan untuk memeluk Islam," ucap Green kepada merdeka.com, Minggu (29/3).

Kini, Green memilih jalan hidup sebagai motivator, penulis, dan sukarelawan di bidang kemanusiaan. Bukan hal yang aneh apabila menemui Green sedang membagi-bagikan makanan kepada para tunawisma di jalan-jalan di kota New York, AS atau di Melbourne, Australia lantaran Green berkomitmen menggarap proyek-proyek amal dan kemanusiaan secara global. [siw]

Cuplikan Kehidupan Muslim di Amerika Serikat

Cuplikan Kehidupan Muslim di Amerika Serikat

Assalamu’alaykum sobat elfata yang dirahmati Allah. Perkenalkan, nama saya Ummu Ditya Erliana. Biasa disapa dengan nama Ummu. Saat ini saya sedang melanjutkan studi magister di jurusan Gizi Klinik (Clinical Nutrition), Saint Louis University.Saya menginjakkan kaki pertama kali di Amerika Serikat pada tanggal 17 Agustus 2014.
Hari-hari awal saya menginjakkan kaki di Saint Louis begitu mengesankan. Warga lokal kota Saint Louis ramah dan respek dengan pendatang terutama para pelajar asing. Hal yang membuat saya lebih berkesan lagi adalah adanya masjid di dalam kampus. Masjid Bilal, merupakan masjid yang cukup tua di kota Saint Louis. Hal tersebut merupakan saah satu kemudahan dari Allah untuk bisa beribadah dan berusilaturahim dengan muslim Saint Louis dari berbagai latar belakang negara seluruh dunia.
Kegiatan yang dilaksanakan pun beragam. Tidak hanya sholat berjamaah lima waktu, namun juga pengajian rutin setiap jumat untuk para muslimah, sholat jumat, baca-tulis-menghafal Al-Quran. Pada saat bulan Ramadhan, masjid dipenuhi dengan kegiatan buka bersama dan sholat tarawih setiap hari, serta itikaf pada 10 malam terakhir. Masjid menyediakan snack dan nasi kotak saat buka puasa, serta sahur pada 10 malam terakhir. Makanan lezat yang disajikan didominasi oleh makanan dari Pakistan dan Timur Tengah.
Warga non-muslim di sekitar kampus sangat respek. TIdak pernah saya temukan adanya kegiatan pelarangan ibadah di sekitar lingkungan kampus. Saya sendiri hampir 2 tahun merasakan kenyamanan beribadah di dalam dan di luar kampus. Belum pernah saya alami adanya diskriminasi ataupun tindakan yang menimbulkan ketidaknyamanan
yang ditujukan kepada saya sebagai seorang muslimah. Jika sedang dalam perjalanan atau berada pada tempat yang tidak dapat mengakses masjid, saya biasanya menggunakan aplikasi di telepon genggam untuk mengetahui masjid terdekat, waktu sholat dan arah kiblat.
Di kampus saya terdapat Cross Cultural Center Multipurpose Room, dimana  kita bisa menggunakannya sebagai tempat sholat jika tidak sempat untuk mengunjungi Masjid Bilal. Selain itu, quiet study room yang biasa digunakan untuk belajar dan juga berdiskusi juga bisa dijadikan alternatif tempat sholat yang nyaman.
Hal lain yang tidak kalah penting adalah akses terhadap makanan halal. Dining hall  di kampus saya terdapat spot yang khusus menyediakan makanan halal bagi mahasiswa muslim. Jika ingin berhemat tentu saja kita harus masak sendiri. Meski dengan kemampuan memasak terbatas sekalipun, mahasaiswa di luar negeri sangat disarankan untuk masak sendiri. Bukan hanya mempertimbangkan unsur penghematan, namun juga kesehatan. 
Bahan makanan sumber protein hewani yang halal seperti daging sapi dan daging ayam cukup mudah dijangkau oleh mahasiswa muslim di Saint Louis. Terdapat beberapa pilihan alternatif, pembelian secara partai besar dengan harga grosir, maupun eceran. Untuk pembelian secara partai besar biasanya beberapa mahasiswa membelinya secara gabungan dalam jumlah besar sehingga bisa memperoleh harga yang lebih murah dan dibekukan dalam kulkas. Stok bahan makanan hewani melalui pembelian di home depot tersebut mampu memenuhi kebutuhan hingga 2-3 bulan.
Jika membeli eceran bisa dilakukan di 35 supermarket halal di wilayah Saint Louis. Afghan Market, The Vine dan Mid Eastern market adalah yang terdekat dan bisa diakses dengan satu kali bus kota sekitar 20 menit dari kampus Saint Louis University. Jika ingin merasakan makanan fast food ala Amerika, terdapat Pops Steak Fish & Chicken yang menyediakan makanan halal. Di kota Saint Louis sendiri terdapat 49 restoran halal yang menyediakan berbagai macam variasi makanan dengan variasi cita rasa masakan seperti Tmur Tengah, India, dan Amerika.

Komunitas Muslim
Selain itu, komunitas muslim di Amerika Serikat cukup kuat. Hal ini bisa dilihat dari antusiasme peserta Muktamar IMSA (Indonesian Muslim Society in America) yang meningkat jumlahnya setiap tahun. Dalam dua tahun berturut-turut saya mengikuti kegiatan akbar tahunan komunitas muslim Indonesia terbesar di Amerika Serikat ini. Selain sebagai ajang silaturahim, kegiatan ini juga mengisi kembali ruhani yang kering oleh rutinitas duniawi. 
Anak-anak dan remaja pun memiliki kelas tersendiri yang disesuaikan dengan umur dan kebutuhan mereka. Selain itu, muktamar IMSA juga menjadi ajang pengobat rindu makanan-makanan Indonesia yang jarang didapatkan di daerah setempat melalui bazar yang diisi oleh stand-stand masakan Indonesia. Selain bazar makanan, juga terdapat stand pakaian dan lain-lain. Untuk Muktamar IMSA tahun ini tidak hanya diisi oleh kajian keislaman, namun juga diisi oleh bedah buku “Ayat-ayat Cinta 2” oleh penulis terkenal, Habiburrahman El Shirazy. 
Hal lain yang menjadikan Muktamar IMSA 2015 menjadi istimewa adalah pemilihan presiden IMSA dan IMSIS (IMSA Sister) yang dipilih setiap 2 tahun sekali. Terpilih bapak Syafrin Murdas dari Virginia dan ibu Vivi Darmansyah dari Maryland sebagai presiden IMSA dan IMSIS periode ini.Muktamar IMSA juga dilengkapi oleh 3 Representative Council yang dipilih dalam waktu yang bersamaan dengan pemilihan presiden IMSA dan IMSIS. Representative Council yang terpilih antara lain, Bapak Aria Novianto (Chair), Bapak Ariane Sudrajat, dan Bapak Aslan Baco. 
Selain IMSA, di kampusku juga terdapat komunitas mahasiswa muslim yang terdiri dari berbagai mahasiswa muslim dari berbagai negara. Komunitas tersebut bernama Muslim Student Association. Kegiatannya pun bermacam-macam. Mulai dari perayaan hari besar, buka puasa bersama, penggalangan dana kemanusiaan, hingga kajian-kajian keislaman baik rutin maupun insidental. Setiap mahasiswa muslim dapat mengikuti kegiatan tersebut. Selain berupa kegiatan, agenda yang dilaksanakan oleh MSA adalah advokasi berupa bantuan jika mengalami kesulitan atau diskriminasi dalam hal pekerjaan, kuliah, atau konsultasi lainnya.
Selama kurang lebih 1,5 tahun disini, pengalaman dan kenanganku menjadi seorang muslimah di negeri paman sam sangat baik. Isu-isu yang berkembang di media cetak, elektronik, dan sosial media mengenai pencitraan yang kurang baik akan ketidakramahan negara ini kepada muslim belum pernah aku alami secara langsung. Secara pribadi, rekomendasi yang bisa kuberikan untuk sobat pembaca yang ingin tinggal disini adalah melakukan riset dengan membaca media terpercaya dan memperoleh informasi seakurat mungkin dengan bertanya kepada muslim setempat melalui IMSA atau forum lokaliti lainnya. Mereka dengan senang hati akan memberikan informasi yang akurat dan detail mengenai bagaimana beradaptasi dengan kehidupan di daerah tersebut serta akses terhadap kebutuhan lainnya. Sampai jumpa di Amerika! 
Ummu Ditya Erliana, Saint Louis University (2014 – sekarang)
Motto hidup: Be the best, be the first, and be the most only for Allah.  More give more achieve, so just do it!

- Copyright © Memperdalam Agama Allah(Agama Islam) - Blogger Templates - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -